Saturday, January 24, 2009

robot forex (softwere forex) emang profitable

Trading Forex Online
FOREX (Foreign Exchange) atau yang lebih dikenal dengan Valuta Asing (Bursa Valas) merupakan suatu jenis perdagangan/transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan (mulai dari hari Senin pk.4 pagi sampai dengan hari Sabtu pk.4 pagi WIB/GMT+7)
Menurut survei BIS (Bank International for Settlement bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar forex mencapai lebih dari USD$1,4 Trilyun per harinya. Dan di tahun 2006, nilai transaksi pasar forex telah melebihi USD$ 2 Trilyun per harinya. Dengan demikian, prospek investasi di perdagangan forex adalah sangat bagus.
Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut, FOREX juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (Return On Investment atau kembalinya nilai investasi yang telah kita tanam) serta profit yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya (biasanya rata-rata return berkisar lebih dari 5% - 20% per bulannya, bahkan bisa mencapai lebih dari 100% per bulannya untuk professional trader). Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka FOREX juga beresiko tinggi apabila anda tidak mempunyai pengetahuan yang cukup serta pengaturan manajemen resiko dengan baik.

untuk itu di sediakanlah softwere forex yg bisa melakukan treading secara otonatis
atao lebih di kenal dg robot, robot ini bisa menganalisa sekiranya posisi harga yg menguntungkan dia harus open beli maka diakan op beli dan begitu jg sebaliknya. anda akan tahu lebih banyak tentang robot treading disini: Click Here!

Friday, January 23, 2009

Semua Pejabat Korup Sampai Terbukti Sebaliknya

Semua Pejabat Korup Sampai Terbukti Sebaliknya
14 September 2007

Judul Asli: Tsunami, Krisis Kepercayaan dan Diplomasi Pro-Aktif
Acara satu jam TALKING POINT di BBCWORLD pada Sabtu sore (8/1/04) menghadirkan Dubes Indonesia untuk Inggris, Bapak Pratomo. Topik bahasan tentu saja seputar Tsunami, dana bantuan dan koordinasi dana itu supaya sampai ke tangan korban, dll. Acaranya LIVE dan pemirsa di seluruh dunia yg ingin berkomentar atau bertanya bisa langsung menelpon tanpa dipungut biaya(collect call). Karena pulsa HP saya lagi ‘kesepian’ saya tak jadi ikut nimbrung di acara yg sangat menarik itu. Sebelum berkomentar soal isi diskusi, ada beberapa catatan yg ingin saya buat perihal penampilan DUBES KBRI London di acara tsb.Pertama, saya merasa ‘bangga’ dg kesediaan beliau tampil di acara tsb. Dari yg saya tahu, dialah dubes pertama kita di London — dan mungkin di seluruh dunia– yg pernah jadi tamu acara itu. Kedua, dia tampil meyakinkan dg bahasa Inggris yg lumayan dan kemampuan memberi komentar yg cukup diplomatis kendati terkadang kurang meyakinkan (unconvincing). Dari beberapa cerita rekan-rekan saya di Inggris, KBRI London sebelum ini selalu menolak permintaan wawancara BBC atau CNN. Ini berbeda dg negara ASEAN lain yg malah minta diwawancarai apabila negara mereka sedang memenuhi headline media dunia. Alasan penolakan biasanya seragam di mana-mana: lagi tidak di tempat, sedang main golf (tentu saja pada jam kerja), atau lagi ‘berhalangan’. Intinya, ada rasa tidak percaya diri kolektif diplomat kita yg saya tidak tahu sebab utamanya; apakah karena kelemahan bahasa Inggris (pejabat deplu mestinya yg paling pinter Inggrisnya dari yg lain), ketakutan salah memberi jawaban, atau kedua-duanya. Dalam konteks ini, kesediaan Dubes KBRI London kali ini patut mendapat apresiasi dan memberi preseden yg baik bagi KBRI lain.
Namun demikian, perlu kiranya langkah itu diikuti dg langkah lain yg lebih ‘agresif’. Misalnya, saat ini tsunami sedang memenuhi headlines media dunia, termasuk India. Ada baiknya kalau KBRI New Delhi juga menawarkan diri untuk diwawancarai TV India seperti NDTV, dll, bukan menunggu dipanggil. Ini salah satu momentum untuk melakukan diplomasi pro-aktif. Di lihat dari jumlah korban kita yg terbesar, coverage media soal tsunami di Aceh masih terhitung ‘kecil’ dibanding, misalnya, Thailand yg korbannya hanya sekian ribu atau Sri Lanka yg menduduki nomor dua terbesar korban tsunami setelah Aceh.
***
Dari sekian banyak penanya dari seluruh dunia di acara TALKING POINT itu, terdapat seorang wanita Indonesia yg dari suaranya yg lembut tampaknya berwajah rupawan. Namanya Ananda. Komentarnya cukup menarik. Ia mengatakan bahwa dana bantuan untuk korban tsunami dari berbagai penjuru dunia hendaknya tidak disalurkan melalui pemerintah. Menurutnya ada alternatif lain ygjauh lebih baik: (a) melalui lembaga-lembaga internasional; atau (b) melalui LSM lokal; dan idealnya (c) kerja sama antara LSM/institusi internasional dan LSM lokal.
Semua kita tahu, dalam situasi bencana yg sangat parah dan sangat luas semacam ini, institusi pemerintah adalah satu-satunya lembaga yg paling lengkap infrastrukturnya di segala bidang. Komentar dari Ananda itu semakin menggarisbawahi adanya krisiskepercayaan mendalam rakyat kita pada pemerintah. Apalagi pemerintah Aceh yg gubernurnya, Abdullah Puteh, lagi sibuk menghadapi skandal korupsi besar di pengadilan. Kalangan dermawan memberi bantuan jelas ditujukan untuk rakyat jelata korban tsunami. Bukan pada para pejabat yg korup. Dan dg kondisi pemerintah kita yg identik dg KKN, bagaimana dana bantuan ituakan terjamin sampai ke tangan yg berhak, bukan jatuh ke tangan para pejabat yg lagi haus uang haram itu?
Pemerintah memang perlu melakukan soul-searching serius dan mengambil langkah perombakan komprehensif untuk membangun kredibilitasnya yg hancur lebur di mata rakyat. Individu-individu pejabat harus memulai dari diri sendiri, tanpa perlu perintah atasan untuk berperilaku bersih. Manajemen birokrasi kita yg tak kondusif untuk hidup bersih memang sering menggoda pejabat untuk korupsi. Sebagai contoh, anggaran tahunan KBRI yg harus habis di akhir tahun dan kalau tidak dihabiskan akan mengurangi anggaran tahun berikutnya. Ini salah satu contoh yg ‘memaksa’ diplomat ‘membumihanguskan’ anggaran tahunan dg berbagai program mark-up. Baharuddin Lopa, almarhum, ketika menjadi dubes KBRI Riyadh (Saudi Arabia) sempat mengembalikan sisa anggaran tahunan itu. Semestinya sikap Baharuddin Lopa ini mendapat penghargaan nasional. Namun, apa yg terjadi? Hampir semua anak buahnya membencinya. Saya beruntung sempat berbicara langsung dg salah satu diplomat KBRI Riyadh di Mina,Saudi Arabia. Jadi ini bukan gosip. Saya jadi sempat berpikir, mengapa untuk menjadi pejabat bersih dan baik begitu sulit, begitu tidak kondusif di Indonesia? Dg kata lain, mengapa suasana birokrasi kita begitu kondusif untuk korupsi? Mengapa negara kita menjadi lima negara paling korup dari 150 negara dunia?
Sekali lagi, jangan salahkan Ananda. Apa yg ia katakan di acara TALKING POINT itu mewakili suara jutaan rakyat Indonesia. Ananda secara implisit seakan ingin mengatakan bahwa “semua pejabat adalah korup sampai terbukti sebaliknya”.[]

sumber: www.fatihsyuhud.com

HIDUP SEDERHANA ITU MEMBANGGAKAN

Wilfried Hoffman, Duta Besar (Dubes) Jerman antara 1987-1994 di dua negara Arab, Aljazair dan Maroko, bercerita bahwa istrinya merasa “malu” setiap kali menghadiri acara pesta kalangan diplomat atau para pejabat di kedua negara itu. Pasalnya, istri Pak Hoffman tidak memiliki perhiasan dan baju yang gemerlap, mahal dan mewah seperti yang biasa dikenakan para ibu-ibu pejabat negara-negara Arab. Kisah kecil yang dituturkan Wilfried Hoffman—yang juga Diektur Informasi NATO yang berpusat di Brussels– di atas menggambarkan fenomena yang terasa ironis dan paradoks: seorang Dubes atau diplomat dari negara maju dan kaya yang hidup sederhana, dan di sisi lain, para Dubes/diplomat dari negara miskin yg hidup mewah dan glamor.

Hidup mewah di kalangan pejabat, memang tidak hanya terwakili oleh negara-negara Arab saja, tetapi hampir bisa dilihat menjadi fenomena umum di seluruh negara-negara berkembang yang miskin, tak terkecuali Indonesia. Kenapa ini terjadi? Ada beberapa faktor yg memotivasi hal ini: Pertama, faktor mental kuli. Negara-negara berkembang rata-rata baru 5 – 6 dekade menikmati kemerdekaan dari penjajah bule (plus Jepang bagi Indonesia). Mental dari anak jajahan yang paling kental adalah perasaan minder (inferiority complex) yang ekstrim yg untuk menutupinya adalah dengan cara hidup mewah dan berkesan kaya raya seperti gaya para penjajah itu; tak peduli apakah kemewahan itu didapat dari pendapatan yang halal atau haram.
Kedua, mismanajemen negara. Karena baru bisa mendapat kesempatan mengatur negara sendiri, maka kemampuan mengorganisir juga kurang. Keluar masuk uang negara juga kurang terdeteksi. Dan KKN juga menjadi hal yang dianggap wajar dan malah terkadang “membanggakan”. Sama dengan pelacur yang “bangga” dengan profesinya karena. telah berhasil mengangkat taraf hidup layak keluarganya.


Fenomena ini semakin diperparah dengan ketidakkritisan masyarakat pada praktik korupsi yang dilakukan pejabat. Sering kita melihat seorang pejabat yang dielu-elukan tokoh masyarakat tertentu (Kyai atau pemilik yayasan pendidikan) karena telah membantu pembangunan gedung-gedung institusi miliknya, tanpa mencari tahu lebih dahulu dari mana uang bantuan itu berasal. Hal ini selain akan mempermalukan sang tokoh masyarakat itu sendiri, juga—yang lebih parah—akan semakin memotivasi sang koruptor untuk melakukan praktik KKN-nya sudah “direstui” walaupun secara tidak langsung. Ketiga, rata-rata para calon pejabat, termasuk kita-kita para generasi muda ini, berasal dari keluarga miskin. Hidup miskin itu tidak enak, dan jarang orang yang bisa “menikmati”-nya. Ciri khas orang miskin umumnya selalu bermimpi jadi kaya dengan segala kemewahan yang ada di dalamnya. Karena itu, ketika mendapat kesempatan menjabat posisi basah, kita jadi ibarat singa lapar. Lapar memenuhi mimpi-mimpi waktu muda dengan segala cara. Seperti ketika kita berpuasa dan makan sepuas-puasnya ketika waktu berbuka sudah tiba. Sekarang mari kita kembali pada Dubes Wilfred Hoffman.

Dia dubes negara maju, gajinya pasti besar.[2] Tapi kenapa dia hidup sederhana? Apakah dia tidak punya duit untuk menyenangkan istrinya? Atau apakah dia terlalu pelit untuk hidup mewah dan glamor? Jawabnya jelas, tidak. Dia hidup sederhana bukan karena tidak punya uang untuk hidup mewah. Tapi karena ia memang “sengaja memilih untuk hidup sederhana”. Jadi hidup sederhana sebagai pilihan yg membanggakan, bukan sebagai keterpaksaan. Dan mereka bangga dg kesederhanaan itu! Banyak kalangan orang-orang di negara maju (pejabat maupun pebisnis) yg memilih hidup sederhana, karena. mereka merasa hidupnya menjadi lebih bermakna dan bermanfaat: kelebihan uang mereka disalurkan untuk yayasan-yayasan anak-anak yatim, mengambil anak asuh, yayasan pemberi beasiswa pada mahasiswa internasional, untuk orang-orang miskin di negara-negara berkembang, untuk berbagai penelitian keilmuan, dan lain-lain..


Salah satu contohnya yang paling monumental adalah Albert Nobel. Inventor (penemu) dan pemilik lebih dari 300 hak paten berbagai penemuan teknologi baru. Dia milyarder yang hidup sederhana dan memiliki komitmen tinggi terhadap keilmuan dan kemanusiaan. Ketika meninggal, tak sepeserpun hartanya dia wariskan ke anaknya. Sebaliknya, ia tumpahkan seluruh harta kekayaannya untuk Nobel Foundation, pemberi hadiah Nobel untuk para ilmuwan dunia yang berhasil meraih prestasi gemilang di bidang masing-masing. Albert Nobel sudah meninggal puluhan tahun lalu, tapi namanya selalu dikenang di seluruh dunia sampai sekarang. Kuncinya, karena ia memilih hidup sederhana, kendati ia lebih dari mampu untuk membeli kemewahan apapun yang menjadi impian banyak orang.
Menyebut pengusaha kaya raya yang hidup sederhana mengharuskan saya untuk sedikit membeberkan profil seorang milyarder Muslim asal India bernama Azim Premji.[3] Pengusaha teknologi informasi ini selama tiga tahun berturut-turut menempati posisi nomor 30 sebagai pengusaha terkaya dunia versi majalah bisnis Amerika, Forbes. Hartanya menurut laporan majalah Forbes edisi 2007 diperkirakan sebanyak U$D 30 milyar atau sekitar Rp. 300 milyar. Ini hanya kekayaan pribadinya, tidak termasuk omset perusahaan.
Apabila simbol kemewahan biasanya ditandai dengan rumah mewah berharga milyaran, mobil Mercedes Benz (Mercy), BMW, atau Lexus keluaran terbaru (kalau perlu memiliki pesawat jet pribadi seperti sebagian pengusaha Indonesia) dan baju merk terkenal, maka kita akan terkejut ketika bertemu Azim Premji. Mobil satu-satunya “hanya” sedan Ford Escort yang di India berharga tidak sampai 100 juta rupiah, mengenakan baju tanpa merk yang dijahit penjahit biasa dan rumah yang tidak layak masuk koran.


Azim Premji tidak hidup di zaman dahulu kala. Dia masih segar bugar sampai saat ini di usia 65-an. Azim juga bukan seorang sufi. Dia pebisnis ulung yang dihormati banyak pengusaha kelas dunia lain karena kejujuran dan integritas pribadinya.
Apa yang membuat Azim Premji “kuat” untuk tidak hidup mewah di tengah bergelimangnya harta yang melimpah adalah pemahamannya yang mendalam akan esensi atau hakikat hidup di dunia yaitu kerja keras[4], disiplin dan kepedulian untuk membantu sesama yang membutuhkan.[5] Harta yang banyak bagi dia hanyalah buah dari kerja kerasnya; bukan tujuan itu sendiri.Dengan demikian, kemewahan atau hidup bersenang-senang tidak ada dalam agenda hidupnya. Selain itu, hidup mewah adalah identik dengan ketamakan yang sangat berlawanan dengan prinsip kepedulian sosial itu sendiri.[6]


Tulisan ini saya persembahkan buat siapa saja yang membaca tulisan ini termasuk di dalamnya kalangan ulama (kyai), birokrat, pengusaha dan generasi muda seperti saya yang mungkin pada sepuluh tahun mendatang sudah menduduki berbagai posisi di pemerintahan atau menjadi pebisnis besar. Kalau kita beruntung secara materi, pilihlah hidup sederhana dan bangga dg kesederhanaan itu. Kalau kita kurang beruntung, mari sama-sama bekerja keras untuk menuju hidup yang lebih baik secara materi dan pola pikir (mindset).
Jadi, tulisan saya di atas hendaknya tidak disalahpahami secara sempit. Saya bukan mengajak Anda untuk hidup miskin seperti anjuran sebagian tokoh sufi. Sebaliknya, saya malah mengajak Anda untuk berusaha sekeras mungkin untuk menjadi kaya (dg cara yg halal tentunya), tapi tetap menjaga dan memelihara gaya hidup sederhana, bermartabat dan peduli pada yg membutuhkan bantuan kita.[]

fatih suhud.com

Rekomendasi Bisnis Adsense

Bisnis Google AdsenseGoogle Adsense, adalah bisnis nomor 2 yang paling saya rekomedasikan dalam daftar portofolio online bisnis saya. selain gratis, pemasukannya juga sangat besar, yang penting serius dan tetap konsisten membangun bisnis Anda.Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut ada baik nya Anda tahu, bahwa google.com saat ini menduduki peringkat 3 dunia dalam jajaran situs-situs top dan situs-situs yang paling banyak mendapatkan pemasukan. Peringkat pertama masih di duduki oleh situs yahoo.com ( tahun 2002 , pemasukan situs yahoo.com adalah 5 Milyar dollar.Saya tidak tahu persis berapa pemasukan situs google.com pertahunnya, namun saya yakin pemasukannya dalam hitungan milyaran dollar. Dari milyaran dollar keuntungan Google, maukah Anda mengambil secuil saja keuntungannya ?, mungkin cuma 0.01 % , 0.02 % atau 0.05 % ??Cara kerja google Adsense.Anda hanya menempatkan iklan-iklan google di situs Anda, dan Anda akan di bayar per klik iklan. rata-rata google membayar setiap iklan yang di klik adalah sebesar $0.01 dan $5.00Anda mungkin akan tertawa jika mendengar betapa "kecilnya" google membayar. Tapi coba anda pikirkan , jika ada 50.000 klik x 0.01 ? = $500 itu dalam hitungan tarif iklan yang paling kecil yakni $0.01Berikut ini Saya kutip Penjelasan adsense yang sudah di bikin oleh Rekan Saya Muhammad Rivai Andargini, dari situs Vavai.comGoogle AdsenseGoogle Adsense adalah program periklanan Google. Penjelasan singkatnya, jika kita memasang kode iklan Google, iklan tersebut akan muncul setiap pengunjung mengunjungi website / blog kita. Jika pengunjung melakukan klik pada salah satu iklan yang ada, kita bisa mendapatkan fee dari Google, mulai dari sekian sen dollar hingga beberapa dollar per klik. Iklan bisa muncul dalam bentuk teks, gambar, gabungan teks dan gambar, video maupun penggunaan software tertentu (browser Firefox misalnya).Apakah semudah demikian ? Ya dan tidak. Google Adsense adalah seni menarik perhatian pengunjung. Kemudahan dan nilai lebih Google Adsense terletak pada relevansi iklan yang muncul. Tanpa harus menipu pengunjung, iklan tersebut muncul secara relevan sesuai dengan isi dan tema posting website / blog. Pengunjung yang tertarik dengan iklan tersebut bisa saja melakukan klik pada iklan tanpa merasakan hal yang aneh, karena iklan yang muncul masih terkait dengan materi yang dibaca.Kesulitannya, ada banyak faktor yang mendukung kesuksesan hal ini. Mulai dari penempatan iklan, isi posting hingga ketertarikan pengunjung terhadap iklan yang muncul.Google Adsense adalah salah satu cara mendapatkan uang dari internet yang sifatnya real dan bisa dibuktikan. Berbeda dengan model uang internet lainnya, tidak ada cara by pass untuk bisa sukses dengan Google Adsense. Berikut adalah beberapa saran saya kepada para blogger yang tertarik pada Google Adsense :1. Jangan berpikir mulukBanyak orang yang bergabung dengan Google Adsense-biasa disebut Publisher Adsense-dan berpikir bisa mendapat gaji bulanan dalam jumlah besar. Hal ini membuat mereka cenderung mengambil jalan pintas dengan melakukan berbagai hal yang melanggar TOS (Term of Service) Google Adsense.Nilai uang yang didapat dari iklan yang diklik besarnya bervariasi. Bisa saja hanya satu hingga sepuluh sen US$ Dollar. Bisa juga satu hingga beberapa dollar per klik. Dalam satu hari, bisa saja tidak ada yang melakukan klik pada iklan (apalagi jika pengunjung hanya sedikit). Bagi orang yang ingin hasil besar tanpa kerja keras, tentu saja hal ini cukup menjengkelkan.Jangan berpikir muluk soal Adsense. Memang ada banyak publisher Adsense yang sukses, tapi banyak juga yang gagal. Berpikirlah secara sederhana. Jika ingin bergabung dengan Google Adsense, niatkan untuk menjadikannya sebagai sebuah tantangan. Jangan berpikir soal uang terlebih dahulu. Tantangan Google Adsense adalah, bagaimana kita mengemas iklan, menempatkannya pada posisi dan lay-out yang sesuai serta menarik pengunjung dalam jumlah yang besar. Jadikan Google Adsense sebagai media untuk terus mengisi artikel bagus pada blog dan sebagai media melatih kedisiplinan dalam menulis. Semakin banyak artikel, semakin banyak peluang peningkatan pengunjung blog. Semakin banyak pengunjung blog, semakin besar peluang iklan di klik.Jika mendapat hasil dari Google Adsense, anggaplah itu sebagai pengganti biaya surfing, hosting, domain dan sebagai bayaran atas artikel yang dibuat. Cek Google Adsense dikirim dalam kelipatan 100 US$, jadi, setelah dikurangi biaya transfer maupun pencairan cek, nilainya masih cukup untuk sekedar membayar biaya domain dan hosting selama 1 tahun. Menarik bukan ?2. Sukses Membutuhkan WaktuMencapai nilai 100 US$ selama mengikuti program Google Adsense bisa membutuhkan waktu singkat namun lebih sering membutuhkan waktu berbulan-bulan. Jika selama 1 bulan anda hanya mendapat rata-rata 5 US$ (banyak yang kurang dari itu, variatif tergantung blog), anda membutuhkan waktu 20 bulan untuk bisa mencapai 100 US$.Jangan
window.google_render_ad();
ambil jalan pintas dengan melakukan klik pada iklan sendiri atau menyuruh teman, saudara, rekan kerja maupun orang lain untuk secara sengaja melakukan klik pada iklan. Google memiliki kemampuan mendeteksi kecurangan ini dan akan membanned anda. Ingat motto Google, "Don't be Evil". Jika dibanned, nilai uang yang sudah anda peroleh akan dihanguskan dan blog atau website anda tidak bisa didaftarkan ulang.Sabarlah pada hasil yang didapatkan. Hasil yang didapat mencerminkan nilai blog anda. Jika masih minim sekali, itu artinya kita harus lebih fokus pada upaya meningkatkan kwalitas tulisan dan artikel blog.3. Kerahkan segala kemampuanPublisher Google Adsense yang sukses biasanya belajar banyak tentang bagaimana caranya mengisi posting dengan berbagai hal menarik. Bagaimana menempatkan iklan pada posisi yang sesuai. Bagaimana layout website / blog yang bagus. Bagaimana perpaduan warna antara iklan dan isi website yang sinkron dan lain sebagainya. Anda bisa belajar banyak mengenai HTML, css (Cascading Style Sheet), Java Script, Engine Blog, Format website dan berbagai hal menarik lainnya.Kemudian, belajar bagaimana menyajikan website / blog secara elegan dan menarik minat pengunjung. Isi dengan berbagai hal menarik. Buat target jumlah pengunjung yang ingin dicapai tiap bulan.

du sunting dr semuabisnis.com